Misteri Agama yang Mendominasi Filipina, Apa Saja yang Anda Harus Tahu?

Selamat datang di artikel kami, kali ini kami akan membahas tentang misteri agama yang mendominasi Filipina. Filipina merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Katolik, namun ternyata masih ada banyak misteri agama yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penduduknya. Agama Katolik yang dibawa oleh bangsa Spanyol ke Filipina pada abad ke-16 telah berkembang pesat dan mempengaruhi budaya, sejarah, hingga perilaku masyarakat Filipina. Namun, bukan hanya agama Katolik yang menjadi megah di Filipina, melainkan ada pula agama-agama lain yang terbilang misterius dan unik. Apa saja ya misteri agama tersebut? Yuk, simak bersama kami!

Kekristenan

Diperkirakan lebih dari 80% penduduk Filipina menganut agama Kristen, terbesar di kawasan Asia Tenggara. Agama Kristen telah menjadi bagian dari budaya Filipina selama hampir lima abad sejak masa penjajahan Spanyol pada abad ke-16. Banyak gereja kuno yang dibangun selama masa penjajahan masih berdiri hingga saat ini dan menjadi objek wisata sejarah.

Agama Kristen di Filipina terdiri dari denominasi-denominasi Katolik Roma, Protestan, dan Ortodoks. Mayoritas penduduk memeluk agama Katolik Roma yang adalah agama resmi negara dan memiliki pengaruh kuat di masyarakat dan politik Filipina. Gereja Katolik merupakan organisasi religius terbesar di negara ini dan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Filipina.

Islam

Meskipun jumlah pemeluknya tidak sebanyak agama Kristen, Islam tetap merupakan agama yang signifikan dan mewakili sekitar 10% populasi Filipina. Sebagian besar umat Muslim Filipina berada di wilayah selatan di Mindanao dan kepulauan Sulu. Islam pertama kali diperkenalkan ke Filipina oleh pedagang Arab dan Persia pada abad ke-14. Namun, garis pemisah yang dalami masyarakat antara umat Muslim dan non-Muslim muncul selama berabad-abad, termasuk konflik bersenjata antara kelompok-kelompok yang berbeda agama.

Protestanisme

Protestanisme tidak sebesar agama Katolik Roma di Filipina, tetapi tetap menjadi kekuatan yang signifikan. Beberapa denominasi Protestan yang ada di Filipina termasuk Gereja United Church of Christ in the Philippines, Iglesia ni Cristo, dan Organisation of the Jehovah’s Witnesses. Mereka terdiri dari sekitar 6% penduduk Filipina.

Hindu dan Buddhisme

Sebagian kecil masyarakat Filipina juga mengikuti agama-agama seperti Hindu atau Buddhisme. Penyebaran agama-agama ini dikaitkan dengan interaksi perdagangan dan kebudayaan Filipina dengan negara-negara Asia lainnya seperti India dan Indonesia.

Kesimpulan

Adanya keragaman agama di Filipina menunjukkan kekayaan budaya yang ada di negara ini. Walaupun mayoritas menganut agama Kristen, agama-agama lainnya tetap hadir dengan pengaruh dan peran yang berbeda-beda di masyarakat. Salam praktik agama yang dijiwai oleh kepercayaan dan pemahaman yang menjadi kekhasan suku, agama di Filipina bukan pengecualian.

Baca Juga:  5 Alasan Mengapa Diskriminasi Agama Adalah Masalah Besar di Indonesia

Kekristenan

Mayoritas penduduk Filipina memeluk agama Kristen. Hal ini bisa ditelusuri pada masa penjajahan Spanyol yang membawa dan menyebarkan ajaran Katolik ke wilayah Filipina. Awalnya, saat agama Katolik dikenalkan pada abad ke-16 di Filipina, sekitar 70% penduduk awalnya beragama Islam. Namun, seiring berjalannya waktu, agama Katolik dapat mempengaruhi banyak orang di Filipina melalui pengajaran dan misi keagamaan. Hingga saat ini, agama Katolik masih menjadi agama mayoritas di negara tersebut dengan lebih dari 80% penduduknya memeluk agama ini.

Jenis denominasi Kristen yang umum di Filipina termasuklah Gereja Katolik Roma, Gereja Kristen Protestan, Gereja Uniting, dan Gereja Pentakosta. Meskipun mayoritas Indonesia memeluk agama Kristen, tetapi sebagian dari mereka juga mengikuti kepercayaan animisme dan tradisi lokal.

Islam

Meskipun agama Katolik masih menjadi agama yang dominan di Filipina, namun agama Islam cukup menjadi kekuatan signifikan di sana. Mayoritas umat Islam berada di wilayah Selatan, yaitu wilayah Mindanao dan Sulu. Islam pertama kali diperkenalkan di Filipina melalui perdagangan dan hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab yang datang ke wilayah Filipina. Pada abad ke-14, seorang pemimpin Muslim bernama Sharif Awliya memimpin serangan ke wilayah Filipina dan mendirikan Kesultanan Maguindanao, yang menjadikannya sebagai memimpin suku di Mindanao. Wilayah ini kemudian diperintah oleh bangsawan-bangsawan Muslim sampai abad ke-19, ketika Spanyol pertama kali datang ke wilayah tersebut.

Satus ribu Muslim Filipina melakukan perjalanan ke Makkah setiap tahunnya untuk menjalankan ibadah haji. Terdapat juga organisasi Islam yang telah membuka sekolah dan universitas di Filipina, seperti Universitas Islam Zamboanga, Universitas Islam Filipina, dan Madrasah yang mengajarkan hingga tingkat menengah.

Hindu-Buddha

Di masa lalu, Filipina pernah dipengaruhi oleh ajaran agama Hindu-Buddha. Wilayah Filipina di pesisir barat dan utara dipercayai telah mendapatkan pengaruh budaya Hindu-Buddha pada abad ke-4 Masehi. Bukti mengenai pengaruh ini dapat dilihat dari peninggalan arkeologis, seperti prasasti Batu Tarsila yang menunjukkan kemiripan dengan aksara Sanskrit yang digunakan di India. Akan tetapi, kepercayaan Hindu-Buddha ini berakhir pada masa kolonialisasi Spanyol di Filipina pada abad ke-16, dan seiring berjalannya waktu, ajaran agama ini menghilang dan digantikan dengan kepercayaan yang lebih modern.

Agama-agama Minoritas

Meskipun mayoritas masyarakat Filipina menganut agama Katolik, namun ada juga agama-agama minoritas yang cukup diakui di negara tersebut dan memiliki jumlah pengikut yang cukup signifikan.

Baca Juga:  Inilah Fakta Mengejutkan tentang Agama Aldy Maldini!

Agama Protestan

Agama Protestan juga cukup diakui di Filipina. Bahkan, beberapa gereja Protestan telah didirikan di berbagai tempat di negara itu. Meskipun jumlah pengikutnya masih kalah dibandingkan dengan agama Katolik, namun agama Protestan telah banyak menarik peminat di kalangan masyarakat Filipina dalam beberapa dekade terakhir.

Masuknya agama Protestan ke Filipina bermula pada saat masuknya sekelompok misionaris Protestan dari Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Mereka datang ke Filipina untuk menyebarluaskan ajaran agama tersebut kepada masyarakat setempat.

Seiring berjalannya waktu, agama Protestan semakin berkembang di Filipina. Saat ini, terdapat beberapa denominasi Protestan seperti Baptist, Methodist, Pentakosta, dan Adventis yang semakin menyebar di seluruh negara.

Buddha

Buddha pernah memiliki pengikut yang banyak di Filipina pada abad ke-9 hingga ke-14 Masehi. Namun, seiring dengan penjajahan Spanyol di Filipina, agama Katolik menjadi agama mayoritas dan agama Buddha pun meredup.

Meskipun demikian, agama Buddha masih memiliki pengikut setia di Filipina. Terdapat beberapa kuil Buddha di negara tersebut yang dapat dikunjungi bagi mereka yang ingin menimba ilmu dan beribadah. Beberapa kuil Buddha yang terkenal di Filipina antara lain Kuil Fo Guang Shan Manila dan Kuil Seng Guan di Cebu.

Folk Religion

Mayoritas masyarakat Filipina masih menganut agama Katolik. Namun, ada juga masyarakat yang tetap mempercayai kepercayaan tradisional mereka yang disebut sebagai Folk religion.

Folk religion di Filipina mencakup berbagai macam tradisi seperti pemujaan pada roh nenek moyang atau dewa-dewa tertentu. Masyarakat Filipina yang mempercayai kepercayaan tradisional ini beranggapan bahwa dengan melakukan ritual dan pemujaan tersebut, mereka akan mendapatkan kekuatan spiritual dan perlindungan dari roh nenek moyang atau dewa-dewa tersebut.

Meskipun agama Katolik dan agama-agama minoritas lainnya masih menjadi agama utama di Filipina, namun terdapat variasi kepercayaan yang berbeda di antara masyarakat Filipina. Hal ini menunjukkan bahwa Filipina bukan hanya kaya dalam kebudayaannya, namun juga toleran terhadap kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda.

Jadi, setelah membaca artikel ini, kamu mungkin menemukan hal-hal baru yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya tentang agama di Filipina yang sangat beragam. Hal-hal ini pasti bikin kamu bertanya-tanya dan mengundang rasa ingin tahu, dan mungkin kamu juga ingin mempelajari lebih banyak tentang agama-agama lain di negara ini. Kita harus sadar bahwa perbedaan adalah kekayaan dan semakin kita tahu tentang kepercayaan orang lain, semakin mudah kita bisa saling menghormati dan hidup berdampingan dengan damai. Jadi, mari kita selalu terbuka dan menghargai perbedaan, dan terus belajar tentang perbedaan agama di seluruh dunia. Ayo, jangan takut ‘ngeh’!