Selamat datang pembaca setia kami, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang filosofi kehidupan menurut ajaran Buddha. Salah satu ajaran yang diwariskan oleh Buddha Gautama adalah mengenai 31 alam kehidupan. Tidak hanya Sekedar teori, ajaran ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Berikut rahasianya!
1. Naraka (Neraka)
Naraka atau Neraka adalah salah satu dari 31 alam kehidupan dalam ajaran agama Buddha yang digambarkan sebagai tempat penderitaan dan siksaan untuk manusia yang melakukan dosa-dosa besar. Aliran agama Buddha memiliki konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan agama lainnya. Oleh karena itu, wajar saja jika konsep alam kehidupan dalam agama Buddha memiliki banyak subdivisi. Salah satunya adalah alam Naraka yang terdiri dari 8 tingkatan dan dijelaskan secara mendalam dalam kitab suci agama Buddha, yaitu Sutra Lotuschua.
Naraka adalah tempat bagi orang yang dalam hidupnya sering melakukan kesalahan atau kejahatan yang besar. Naraka terdiri dari delapan tingkat. Delapan tingkatan Naraka, meliputi Naraka Akanittha, Avici, Nirarpita, Sanghata, Sarameya, Raurava, Maharaurya, dan Tapana. Masing-masing tingkatan ini memiliki jenis penderitaan yang berbeda dan intensitas penyiksaan yang berbeda-beda juga. Orang yang melakukan dosa besar dan menyebabkan banyak orang terluka atau bahkan meninggal, pasti akan terjerat di alam Naraka.
Penjelasan Detail Tentang Naraka
Naraka dihuni oleh makhluk-makhluk yang sedang menderita siksaan akibat dari dosa-dosa yang mereka lakukan saat hidup di dunia. Namun, makhluk-makhluk tersebut masih bisa berharap untuk bisa keluar dari Naraka setelah merasakan siksaan yang cukup.
Setiap tingkatan di Naraka memiliki penderitaan yang berbeda-beda, seperti diantaranya Naraka Akanittha yang merupakan Naraka yang paling rendah dan penderitaannya masih tergolong ringan. Sedangkan Naraka Avici adalah Naraka yang paling kejam dan mengerikan, yang sangat sulit bagi seseorang untuk keluar darinya. Naraka ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan dosa-dosa paling besar, seperti membunuh atau menghina Buddha, mengambil atau menghancurkan kitab suci, dan melakukan perbuatan kejam lainnya.
Di Naraka, para makhluk akan disiksa dengan berbagai macam cara seperti dipanggang dalam api, ditekan di antara bebatuan besar, dipaksa minum air panas, atau digantung di dalam sumur yang besar dan gelap. Para makhluk ini dihukum selama ribuan tahun bahkan miliaran tahun tergantung pada dosa yang mereka perbuat di dunia. Namun meskipun siksaannya sangat pedih dan kejam, Naraka adalah alam yang sifatnya tidak abadi, ada kemungkinan bagi makhluk yang berada di Naraka untuk keluar dan zen dalam ajaran agama Buddha.
Alam Kehidupan Tinggi
Dalam agama Buddha, terdapat enam alam kehidupan tinggi yang disebut dengan Surga Brahma Angkasa, Pohon, dan Manusia Terberkati. Para penduduk di alam-alam ini hidup dengan penuh kesenangan, kesehatan, dan kesempurnaan. Para dewa kebahagiaan di sana memiliki bentuk fisik yang sempurna dan dapat hidup selama beribu-ribu tahun.
Surga Brahma Angkasa
Surga Brahma Angkasa adalah alam kehidupan tinggi yang menjadi tempat tinggal bagi para dewa tertinggi. Mereka hidup dengan kesenangan tanpa batas dan memiliki kemampuan supernormal, seperti kemampuan terbang dan berubah bentuk. Para dewa di Surga Brahma Angkasa hidup dengan damai dan sangat dimuliakan oleh para penghuni di alam bawah.
Surga Brahma Pohon
Surga Brahma Pohon atau “Tavatimsa” terletak di atas Surga Brahma Angkasa. Pada dasarnya, Surga Brahma Pohon adalah tempat tinggal bagi deva yang menjaga dan memelihara keberlangsungan pohon yang sangat besar di tengah-tengah alam tersebut. Para dewa di sana menikmati hiburan dan kesenangan selama berabad-abad.
Manusia Terberkati
Manusia Terberkati adalah salah satu alam kehidupan tinggi yang menjadi tempat tinggal bagi manusia yang telah melakukan kebajikan dalam hidupnya. Mereka hidup dengan damai dan bahagia dan menerima segala kebutuhan mereka dengan mudah. Manusia di sana memiliki semua kesempatan untuk mencapai kesempurnaan spiritual dan akhirnya mencapai Nirwana.
Alam Kehidupan Menengah
Selain alam kehidupan tinggi, ada juga enam alam kehidupan menengah dalam agama Buddha. Alam-alam ini disebut dengan Raksasa, Malaikat, dan Asura.
Raksasa
Raksasa hidup dalam kesulitan dan kesulitan dalam mendapatkan makanan dan tempat tinggal karena seringnya mereka melakukan perilaku buruk. Mereka seringkali bertengkar dan berkelahi satu sama lain untuk mencapai kepentingan mereka.
Malaikat
Malaikat adalah makhluk surgawi yang hidup dengan kesenangan dan kenyamanan. Mereka memiliki kekuatan sihir dan dapat memenuhi keinginan mereka. Namun, mereka sering menjadi arogan dan menyebabkan masalah bagi manusia di alam bawah.
Asura
Asura adalah makhluk yang memiliki kekuatan super, namun sering dipenuhi dengan rasa iri dan hasad. Mereka sering memperjuangkan kepentingan mereka tanpa menyadari dampak buruk yang mungkin terjadi pada orang lain. Asura sering dipandang sebagai kekuatan jahat dalam agama Buddha.
Alam Kehidupan Rendah
Sembilan alam kehidupan rendah dalam agama Buddha termasuk Alam Hewan, Saja, dan Pejuang. Para makhluk di alam-alam ini hidup dalam keadaan yang sangat sulit dan sering mengalami penderitaan.
Hewan
Makhluk di alam Hewan merupakan makhluk yang memiliki kemampuan berpikir sangat terbatas dan seringkali menjadi korban kekerasan dan pemusnahan manusia. Mereka hidup dalam lingkungan yang keras dan penuh dengan rasa takut.
Saja
Saja adalah makhluk yang hidup dalam kesengsaraan dan seringkali menjadi korban perang dan kekerasan manusia. Mereka hidup dalam keadaan yang sangat sulit dan seringkali kekurangan makanan dan air.
Pejuang
Pejuang adalah makhluk yang hidup dengan keinginan untuk selalu memenangkan persaingan dan konflik. Mereka sering mengalami rasa kecemasan dan ketakutan yang berlebihan dan sulit untuk mencapai kebahagiaan yang sejati.
Masa dan Durasi Kehidupan di Setiap Alam
Dalam agama Buddha, terdapat 31 alam kehidupan yang secara bertahap melambangkan tingkat kesadaran manusia. Setiap alam memiliki masa dan durasi kehidupan yang berbeda-beda. Masa kehidupan di setiap alam kehidupan sangat tergantung pada perbuatan yang dilakukan saat hidup. Dalam ajaran Buddha, perbuatan baik menghasilkan kebaikan, sedangkan perbuatan buruk menghasilkan keburukan. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk melakukan perbuatan yang baik agar dapat hidup di alam kehidupan yang lebih tinggi dan lebih baik.
Alam-Na
Alam-Na adalah alam pertama dalam rangkaian alam kehidupan yang dihuni oleh makhluk-makhluk yang tidak mempunyai rasa persaudaraan dan kasih sayang. Masa kehidupan di alam ini sangat singkat, hanya sebentar saja.
Alam-Tiracchana
Alam-Tiracchana adalah alam kedua dalam rangkaian alam kehidupan. Alam ini dihuni oleh makhluk-makhluk yang memiliki rasa persaudaraan dan kasih sayang yang terbatas. Masa kehidupan di alam ini adalah beberapa ratus kali lipat lebih lama dibandingkan dengan masa kehidupan di alam-Na.
Alam-Manusia
Alam manusia adalah alam ketiga dalam rangkaian alam kehidupan. Ini adalah alam di mana kita berada sekarang ini. Manusia adalah makhluk yang berada di antara kebahagiaan dan penderitaan, karena manusia memiliki kemampuan untuk memilih apa yang baik dan apa yang buruk.
Alam-Surga
Alam-Surga adalah alam keempat dalam rangkaian alam kehidupan yang dihuni oleh makhluk-makhluk yang memiliki kehidupan yang sangat panjang. Mereka hidup dalam kemewahan dan kenikmatan yang tinggi. Namun, kebahagiaan di alam ini hanya bersifat sementara, karena mereka masih terikat dengan jalinan samsara atau reinkarnasi.
Alam-Asura
Alam-Asura adalah alam kelima dalam rangkaian alam kehidupan yang dihuni oleh makhluk-makhluk yang seringkali dikenal sebagai dewa yang cemburu. Mereka selalu ingin menjaga kekuasaan mereka dan cenderung merasa tidak puas dengan kebahagiaan yang telah mereka miliki.
Alam-Neraka
Alam-Neraka adalah alam keenam dalam rangkaian alam kehidupan. Alam ini dihuni oleh makhluk-makhluk yang sedang menderita akibat perbuatan buruk yang telah mereka lakukan di masa lalu. Mereka hidup dalam penderitaan dan kesengsaraan yang luar biasa.
Alam-Hewan
Alam-Hewan adalah alam ketujuh dalam rangkaian alam kehidupan yang dihuni oleh makhluk-makhluk yang memiliki kemampuan berpikir yang sangat terbatas. Mereka lebih banyak hidup dalam naluri daripada akal budi.
Penyebab Terjebak di Alam Kehidupan Rendah
Orang dapat terjebak di alam kehidupan rendah karena dosa dan kejahatan yang dilakukan di masa lalu. Mereka yang melakukan perbuatan buruk seperti membunuh, mencuri, memperkosa atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain, bisa terjebak di alam kehidupan rendah seperti alam-Na, Tiracchana, manusia, asura dan neraka.
Mereka yang jatuh ke dalam alam kehidupan rendah sulit untuk keluar dari samsara karena mereka masih terikat dengan perbuatan buruk yang telah mereka lakukan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk agar kita tidak terjebak di alam kehidupan rendah.
Bagaimana Mengakhiri Samsara
Untuk mengakhiri samsara, kita harus melakukan perbuatan baik. Kita juga harus berusaha untuk meningkatkan kesadaran kita dan mengembangkan sikap bijaksana. Pada akhirnya, kita akan mencapai Nirwana atau kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Perjalanan untuk mencapai Nirwana adalah proses panjang dan sulit, tetapi jika kita terus berusaha, kita akan mencapainya pada waktunya.
Dalam agama Buddha, kebahagiaan tidak terletak pada materi atau kenikmatan sesaat, tetapi pada pemahaman mendalam tentang realitas dan kebenaran. Ketika kita memahami kebenaran hakiki tentang kehidupan, kita akan merasa damai dan bahagia dalam diri kita sendiri. Kita tidak lagi terikat pada siklus kelahiran dan kematian.
Jadi, itulah 31 alam kehidupan menurut ajaran Buddha. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu menjadi lebih sadar akan siklus kelahiran dan kematian yang terus berlangsung dalam hidup kita. Meskipun ajaran Buddha bukan agama yang diikuti oleh semua orang, tapi mempelajari filosofi 31 alam kehidupan ini adalah sebuah pelajaran yang berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.
Jadi, mari terus belajar dan mengembangkan diri kita demi mencapai kebahagiaan dan kedamaian batin. Dan siapa tahu, dengan memahami lebih dalam lagi ajaran Buddha, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijak dan menjadi kebaikan untuk orang lain.
Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-temanmu ya!