Halo pembaca yang budiman! Agama Bahai mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, agama yang dianut oleh jutaan orang di seluruh dunia ini memiliki sejarah dan ajaran yang sangat menarik untuk dipelajari. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 10 fakta menarik tentang Agama Bahai yang wajib kamu ketahui. Dari sejarah hingga ajaran-ajarannya, kamu akan mendapatkan wawasan baru yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Ketahui Tentang Agama Bahai di Indonesia
Asal Usul Agama Bahai
Agama Bahai berasal dari Persia pada abad ke-19 yang didirikan oleh Baha’u’llah, yang dianggap sebagai nabi terakhir dalam tradisi Islam. Baha’u’llah punya pengalaman spiritual yang membuatnya menerima wahyu dari Tuhan. Wahyu itu kemudian ia sebarkan dan agama Bahai pun mulai bergema di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Keyakinan Agama Bahai
Agama Bahai merupakan agama universal yang mengajarkan perdamaian dan persatuan antara agama-agama. Mereka memiliki keyakinan bahwa ada satu Tuhan yang merupakan sumber yang sama bagi agama-agama di dunia ini. Mereka juga mengakui semua nabi dari agama-agama seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Yesus dan Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan yang membawa pesan yang sama: cinta, damai, dan persatuan.
Sejarah Agama Bahai di Indonesia
Agama Bahai pertama kali masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-19. Tepatnya pada tahun 1899, seorang pengusaha bernama Si Singamangaraja XII membawa ajaran dari Baha’u’llah ke Indonesia. Ia kemudian merintis pertemuan-pertemuan kecil di rumah dan kantor miliknya untuk membahas ajaran baru tersebut.
Pada tahun 1925, didirikanlah pengurus resmi agama Bahai Indonesia di Jakarta. Ismail Soebardi, seorang pengusaha yang menjadi pengikut cemerlang dalam ajaran Bahai, dipercaya untuk memimpin organisasi tersebut. Dari Jakarta, ajaran Bahai mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 300.000 pengikut Agama Bahai di Indonesia. Mereka tersebar di seluruh wilayah negara, dari Aceh hingga Papua. Bahkan, sejumlah tokoh terkenal seperti Ketua Mahkamah Konstitusi Dr. Jimly Asshiddiqie, pemain film Jajang C. Noer, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga merupakan pengikut Agama Bahai.
Prinsip-prinsip Agama Bahai
Agama Bahai adalah agama dunia yang didirikan oleh Bahá’u’lláh pada abad ke-19. Agama ini mengajarkan prinsip universal yang meliputi kesatuan umat manusia, kebebasan beragama, perdamaian, keadilan, dan kesetaraan. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang di ajarkan dalam agama Bahai:
Kebebasan Beragama dan Keadilan Sosial
Agama Bahai mengajarkan kebebasan beragama dan menghargai agama lain. Selain itu agama ini juga mengajarkan agar menjunjung tinggi keadilan sosial dan kesetaraan dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan ajaran agama lain yang juga menuntut kesetaraan, perlakuan yang sama dihadapan hukum dan keadilan.
Pengikut agama Bahai mendukung upaya-upaya untuk mempromosikan kebebasan beragama dan keadilan sosial. Mereka berpartisipasi aktif dalam organisasi dan gerakan sosial yang memperjuangkan hak asasi manusia dan pembangunan yang berkelanjutan. Seperti gerakan pembebasan perempuan dan pemberdayaan kaum difabel.
Mendukung Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
Agama Bahai tidak hanya mengajarkan teologi dan spiritualitas, namun juga mendorong pengikutnya untuk terlibat dalam masyarakat dan membangun hubungan sosial yang harmonis. Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu prioritas utama dari pengikut Agama Bahai di Indonesia.
Mereka mendirikan sekolah-sekolah, mempersiapkan program-program kesehatan masyarakat dan membangun rumah sakit. Hal ini di lakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan sosial.
Perlindungan Lingkungan Hidup
Ajaran agama Bahai memandang bumi sebagai milik kita semua dan sumber kehidupan yang harus di jaga dan dilestarikan bagi generasi selanjutnya. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk perlindungan lingkungan hidup sangat di tekankan dalam agama Bahai.
Pengikut Agama Bahai, seperti halnya dengan banyak organisasi lain, menyelenggarakan program-program untuk mempromosikan kesadaran terhadap lingkungan dan mendorong upaya-upaya untuk mengurangi dampak negatif manusia pada lingkungan. Mereka mengajarkan cara-cara untuk meminimalkan limbah plastik dan mengembangkan energi terbarukan lainnya. Dalam konteks lingkungan hidup, agama Bahai mengajarkan bahwa manusia dan alam saling berkaitan dan interdependen dan ketergantungan antara manusia dan alam dan satu sama lain harus dijaga.
Cara Beribadah dalam Agama Bahai
Agama Bahai merupakan agama yang memiliki banyak keunikan di dalamnya. Selain memiliki ajaran-ajaran yang berbeda, cara beribadah dalam agama ini juga memiliki ciri khas yang unik. Seperti apa cara beribadah dalam agama Bahai? Simak penjelasannya di bawah ini!
Doa dan Zikir
Setiap pagi sebelum memulai aktivitas, pengikut Agama Bahai melakukan doa. Hal ini dilakukan sebagai wujud syukur dan permohonan bantuan dari Tuhan untuk memulai hari dengan baik. Selain itu, pengikut Agama Bahai juga rutin melakukan pertemuan doa pada hari Senin dan Jumat.
Selain doa, pengikut agama ini juga melakukan zikir dengan membaca dua jenis dzikir yaitu dzikir 95 x atau dzikir 19 x, dan salawat 19x. Dzikir ini dilakukan dengan tujuan agar hati menjadi tenang dan fokus dalam beribadah.
Puasa
Salah satu praktik ibadah dalam Agama Bahai adalah puasa. Pada bulan Ala atau bulan ke-19 dalam kalender Bahai, pengikut agama ini melaksanakan puasa selama 19 hari mulai dari tanggal 2-20 pada bulan tersebut.
Waktu puasa dijadikan moment untuk introspeksi diri dan meningkatkan aktivitas berdoa dan meditasi. Selain itu, pengikut bahai juga dianjurkan untuk melakukan tindakan baik dan bermanfaat bagi orang lain selama masa puasa.
Berkumpul
Selain melakukan pendalaman ajaran atau studi circle dalam kelompok kecil, pengikut Agama Bahai juga sering berkumpul secara rutin. Kegiatan ini merupakan wadah untuk mendukung dan memperkuat ikatan sosial antar pengikut Agama Bahai.
Selain itu, juga diadakan kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan kerohanian lainnya seperti donor darah, membersihkan lingkungan, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut berguna untuk meningkatkan kesadaran sosial dan mempererat hubungan antara para pengikut Agama Bahai.
Itulah tiga cara beribadah dalam Agama Bahai. Meskipun berbeda dengan agama-agama lainnya, cara beribadah dalam Agama Bahai membawa dampak positif dan memberikan pengalaman spiritual yang unik bagi pengikutnya.
Jadi, itulah 10 fakta menarik tentang Agama Bahai yang wajib kamu tahu. Agama yang mengajarkan tentang persatuan, kebebasan, dan cinta kasih ini memang tak begitu populer di Indonesia, tapi itu bukan berarti kita harus mengabaikannya. Kita perlu membuka diri dan belajar tentang agama-agama lain yang ada di dunia. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang Agama Bahai dan bisa menginspirasi kamu untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Jadi, yuk kenalan lebih jauh dengan Agama Bahai dan ajak orang-orang untuk belajar lebih banyak tentang agama-agama yang belum mereka ketahui.