Halo pembaca setia! Belakangan ini, berita mengenai agama di Ukraina cukup menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Mungkin sebagian dari kalian masih kurang familiar dengan keberadaan agama tersebut di negara yang terletak di Europa Timur ini. Nah, tidak perlu khawatir! Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai agama yang menjadi pembicaraan tersebut. Simak terus ya!
Agama di Ukraina
Ukraina merupakan negara yang kaya akan budaya dan sejarah. Sebagai hasil dari pengaruh yang berasal dari wilayah sekitarnya, keberagaman agama di Ukraina sangat kaya dan bervariasi. Agama di Ukraina dipengaruhi oleh agama Ortodoks, Katolik, Protestan, Islam, dan agama Yahudi. Meskipun mayoritas penduduk Ukraina memeluk agama Ortodoks, minoritas agama lain juga semakin berkembang.
Sejarah Agama di Ukraina
Sejarah agama di Ukraina sangat panjang dan kaya. Agama pertama yang masuk ke Ukraina adalah agama pagan yang tersebar di wilayah Skithia yang kemudian berubah menjadi agama Ortodoks dan Katolik. Gereja Ortodoks Ukraine bermula pada abad ke-10 dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh pengaruh Kekaisaran Rusia. Pada masa modern, ada beberapa agama lain yang semakin berkembang di Ukraina, seperti Protestan, Islam, dan agama Yahudi.
Jumlah Penganut Agama di Ukraina
Mayoritas penduduk Ukraina memeluk agama Ortodoks, baik yang berafiliasi dengan Gereja Ortodoks Ukraina maupun Gereja Ortodoks Rusia. Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, agama Minoritas seperti Katolik, Protestan, dan Yahudi mulai berkembang di Ukraina. Terdapat juga sebagian kecil masyarakat yang memeluk agama Islam meskipun merupakan agama minoritas, namun semakin berkembang di Ukraina.
Kebebasan Beragama di Ukraina
Konstitusi Ukraina menjamin kebebasan beragama dan hak setiap individu untuk memeluk agama yang diinginkan. Kebebasan beragama merupakan hal yang sangat penting di Ukraina dan menjadi faktor penting dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah Ukraina juga berkewajiban untuk memberikan dukungan dan perlindungan terhadap hak-hak individu yang bersangkutan dengan agama.
Secara keseluruhan, keanekaragaman agama di Ukraina adalah salah satu aspek yang membuat Ukraina menjadi negara yang menarik untuk dijelajahi. Meskipun mayoritas penduduk memeluk agama Ortodoks, keberagaman agama lain yang berkembang di Ukraina tentu memberikan warna dan kekayaan bagi kehidupan masyarakat Ukraina.
Perbedaan Agama Ortodoks Ukraina dan Rusia
Kedua gereja ini memiliki sejarah yang panjang dan cenderung saling berhubungan. Gereja Ortodoks Rusia hadir di Ukraina sejak abad ke-10 dan mengalami beberapa perubahan seiring waktu. Sedangkan, Gereja Ortodoks Ukraina didirikan pada 15 Desember 2018 setelah terjadi perpecahan antara Gereja Ortodoks Ukraina yang diawasi oleh Moscow Patriarchate dan Gereja Ortodoks Ukraina Independen.
Sejarah Munculnya Gereja Ortodoks Ukraina dan Rusia
Gereja Ortodoks Rusia dan Ukraina memiliki sejarah yang sangat panjang. Gereja Ortodoks Rusia hadir di Ukraina sejak abad ke-10 dan menjadi agama dominan di wilayah tersebut selama ratusan tahun. Selama masa pendudukan Uni Soviet, kebebasan beragama terbatas, namun setelah Ukraina merdeka, Gereja Ortodoks Ukraina kembali bangkit dan memperoleh kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya.
Gereja Ortodoks Ukraina lama dipimpin oleh Moscow Patriarchate yang berkantor pusat di Rusia, namun diakui oleh pemerintah Ukraina sebagai badan pengatur agama di Ukraina. Akan tetapi, semakin banyak warga Ukraina yang merasa tidak nyaman dengan aliansi ini dan meminta untuk membentuk Gereja Ortodoks Ukraina yang independen.
Pada Oktober 2018, setelah melakukan proses pengakuan oleh Patriarkat Konstantinopel, Gereja Ortodoks Ukraina merdeka dari Moscow Patriarchate dan membentuk badan pengatur agama yang sepenuhnya independen. Proses ini tentunya tidak berjalan mudah. Moskow Patriarchate, yang masih memiliki banyak pengikut di seluruh Ukraina, menolak pengakuan tersebut dan menganggap tindakan menghapuskan aliansi dengan Gereja Ortodoks Rusia merupakan sebuah pengkhianatan.
Perbedaan dalam Pelayanan Kedua Gereja
Meskipun sama-sama berafiliasi dengan agama Ortodoks, namun kedua gereja ini memiliki perbedaan dalam pelayanan ritual. Gereja Ortodoks Rusia mengadopsi kepercayaan Ortodoks yang ditetapkan oleh Patriark Kirill, sedangkan Gereja Ortodoks Ukraina mengadopsi kepercayaan yang ditekan oleh Patriarkat Konstantinopel.
Selain itu, kedua gereja juga memiliki perbedaan dalam budaya dan tradisi yang ada di dalamnya. Gereja Ortodoks Ukraina memiliki banyak pengaruh dari kebudayaan Slavia Timur, sedangkan Gereja Ortodoks Rusia lebih banyak mengambil kebudayaan Rusia. Hal ini juga mempengaruhi cara pelayanan kedua gereja.
Proses Pengakuan Gereja Ortodoks Ukraina
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses pengakuan Gereja Ortodoks Ukraina tidak berjalan mulus. Banyak penolakan dari pihak lain yang tetap setia dengan Moscow Patriarchate. Moscow Patriarchate juga menganggap pengakuan Gereja Ortodoks Ukraina sebagai pengkhianatan, dan mengancam akan memutuskan hubungan dengan Patriarkat Konstantinopel, yang dinilai bertanggung jawab atas pengakuan tersebut.
Meskipun begitu, Gereja Ortodoks Ukraina terus menerus mendapat dukungan dari pihak lain di seluruh dunia, termasuk dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pendukung Gereja Ortodoks Ukraina memandang pengakuan tersebut sebagai sebuah langkah besar menuju kemerdekaan agama dan kebebasan beragama di Ukraina.
Kesimpulannya, meskipun kedua gereja ini memiliki sejarah yang cenderung saling berhubungan, Gereja Ortodoks Ukraina dan Rusia memiliki perbedaan dalam pelayanan ritual, budaya dan tradisi. Sedangkan, proses pengakuan Gereja Ortodoks Ukraina dari Moscow Patriarchate menuju badan pengatur agama yang independen tidak berjalan mulus dan masih menghadapi banyak penolakan dari pihak lain.
Islam di Ukraina
Sejarah Islam di Ukraina
Islam datang ke Ukraina pada abad ke-7 oleh bangsa Tartar. Dalam perjalanan waktu, penduduk dari berbagai etnis di Timur Tengah dan Asia Tengah merantau ke Ukraina, sehingga memperkaya ragam kebudayaan dan agama di negara ini. Pada abad ke-17, kerajaan Tartar sempat memerintah wilayah Ukraina, namun saat ini tidak ada lagi.
Kondisi Umat Muslim di Ukraina
Umat Muslim terus bertumbuh di Ukraina seiring bertambahnya jumlah orang dari Timur Tengah dan Asia Tengah yang pindah ke Ukraina. Namun, kondisi umat Muslim di Ukraina masih relatif minim karena ditemukan sedikit tempat ibadah dan institusi pendidikan Islam. Sebagai minoritas, mereka sering mengalami kesulitan untuk memperoleh hak-hak sebagai warga negara Ukraina.
Meskipun demikian, di beberapa kota di Ukraina, seperti Kiev, Lviv, dan Odessa, sudah terdapat masjid dan pusat kegiatan Islam yang memadai. Terdapat juga beberapa lembaga pendidikan Islam, seperti akademi dan madrasah, yang mampu menampung kultur Islam dan mempertahankan ajaran agama bagi umat Muslim di Ukraina.
Toleransi Agama di Ukraina
Mayoritas penduduk Ukraina memeluk agama Ortodoks, namun pemerintah dan masyarakat Ukraina umumnya memperhatikan minoritas Muslim di negeri mereka. Pada dasarnya, Ukraina berusaha menjaga kebebasan beragama dan menghindari adanya konflik agama yang dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Ukraina juga sudah memiliki undang-undang yang memperbolehkan kemerdekaan untuk beragama dan berpindah ke agama yang diinginkan. Hal ini disahkan pada tahun 1991, saat Ukraina mendapatkan kemerdekaan dari Uni Soviet. Sebagai negara maju yang menghargai hak asasi manusia, Ukraina juga terus berupaya meningkatkan toleransi dan harmoni antar agama.
Pada tahun 2017, Ukraina bahkan menyelenggarakan upacara perayaan Idul Fitri bersama seluruh umat Muslim di Kiev, yang juga dihadiri oleh Presiden Petro Poroshenko. Hal ini menunjukkan kesediaan pemerintah Ukraina untuk memelihara kerukunan antara agama-agama di negaranya.
Percaya atau tidak, agama di Ukraina ternyata sangatlah bervariasi dan beragam. Mulai dari agama utama seperti Kristen dan Islam, hingga agama yang sebelumnya belum kita ketahui seperti Zoroastrianisme. Selain itu, Ukraina juga memiliki budaya religius yang unik dan menarik untuk dipelajari. Sebagai warga dunia, marilah kita belajar dan memahami keberagaman agama yang ada di Ukraina, serta menghargai perbedaan tersebut. Yuk, mari jadikan dunia ini lebih damai dan toleran dengan saling menghargai perbedaan satu sama lain.