Salam pembaca setia, ada salah satu nama dari jajaran pengusaha Indonesia yang sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini, yaitu Jessica Tanoesoedibjo. Namun, di balik nama besar yang dimiliki oleh wanita yang juga merupakan putri sulung presiden direksi MNC Group, Hary Tanoesoedibjo ini, tercetus juga beberapa kontroversi, salah satunya mengenai agama yang ia anut. Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini!
Agama Jessica Tanoesoedibjo
Jessica Tanoesoedibjo, pendiri dan CEO MNC Group, adalah seorang wanita yang dikenal luas sebagai sosok yang sukses di dunia bisnis. Selain itu, ia juga dikenal sebagai Ketua Umum Organisasi Wanita Trisakti, suatu organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Namun, ada satu hal yang sering kali terlupakan, yaitu kepercayaan agamanya.
Siapa Jessica Tanoesoedibjo?
Jessica Tanoesoedibjo dilahirkan di Jakarta pada 24 Januari 1983. Ia memulai karirnya di dunia bisnis sejak tahun 2007 sebagai Director of Marketing and Communications di PT MNC Sky Vision Tbk. Pada tahun 2009, ia bergabung dengan PT Global Mediacom Tbk. Selama 5 tahun, Jessica menjabat sebagai Executive Director dan Direktur Program Sia TV. Pada tahun 2014, ia diangkat sebagai CEO MNC Group dan berhasil membawa perusahaan ke peringkat ke-8 di Forbes Indonesia Rich List 2020 dengan kekayaan sebesar US$ 890 juta.
Kepercayaan Jessica Tanoesoedibjo
Jessica Tanoesoedibjo merupakan penganut agama Katolik. Namun, ia juga terbuka dan mendukung dialog antara agama. Hal ini terlihat ketika ia menjadi salah satu narasumber dalam acara diskusi “Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanagara pada tahun 2020. Dalam acara tersebut, ia menyampaikan bahwa penting bagi kita untuk menghargai satu sama lain serta menjaga kerukunan antar agama.
Peran Agama dalam Kehidupan Jessica Tanoesoedibjo
Kepercayaan agama Jessica Tanoesoedibjo memegang peranan penting dalam kehidupannya. Ia menjadikan ajaran agama sebagai motivasi dalam berbisnis dan berkontribusi kepada masyarakat. MNC Group sendiri seringkali mendukung dan menyelenggarakan kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti bantuan bagi korban bencana alam dan pendidikan untuk anak-anak kurang mampu. Semua kegiatan ini dilakukan atas dasar nilai-nilai agama yang dianut oleh Jessica Tanoesoedibjo.
Dalam kehidupan sehari-hari, Jessica Tanoesoedibjo juga sering membahas kepercayaannya pada media sosial pribadinya. Ia membagikan kutipan-kutipan dari Kitab Suci, meminta doa dari teman-temannya, dan berpesan agar kita semua saling membantu satu sama lain.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa kepercayaan agama Jessica Tanoesoedibjo memegang peran yang sangat penting dalam kehidupannya. Ia menggunakan ajaran agamanya sebagai motivasi dalam berbisnis dan berkontribusi pada masyarakat. Selain itu, ia juga terbuka dan mendukung dialog antara agama, serta ikut serta dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan atas dasar nilai-nilai agama yang dianutnya.
Pendekatan Jessica Tanoesoedibjo terhadap Dialog Antar Agama
Jessica Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha sukses, politisi, dan seorang aktivis sosial yang memiliki peran aktif dalam berbagai organisasi interkultural dan antaragama di Indonesia. Dalam setiap aksinya, Jessica selalu mengusung misi memperkuat toleransi dan kerukunan antaragama di Indonesia.
Partisipasi dalam Acara Religi Berbeda-beda
Selain berkecimpung dalam bisnis, Jessica juga aktif dalam kegiatan sosial. Salah satu kegiatan yang selalu ia jalani adalah menghadiri perayaan agama lain yang berbeda dengan agamanya. Hal tersebut bukan pada saat ia menjabat sebagai salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, tetapi sejak ia masih muda.
Berbicara tentang perayaan agama, Jessica tidak pernah ketinggalan dalam merayakan hari raya keagamaannya seperti Natal, Imlek, Nyepi, dan Hari Raya Idul Fitri. Di sisi lain, ia juga turut serta dalam menyambut perayaan agama lain. Jessica Tanoesoedibjo merasa bahwa dalam masyarakat Indonesia yang multikultural, keberagaman harus menjadi kekuatan, bukan kelemahan.
Pembentukan Organisasi Wanita Trisakti
Jessica Tanoesoedibjo bersama Wanita Trisakti merupakan inisiasi untuk mempererat hubungan antara agama dan budaya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Wanita Trisakti juga mendorong pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi dan politik sebagai cara untuk mencapai kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Sebagai salah satu penggagas tersebut, Jessica mempunyai keinginan untuk membuka wawasan tentang agama yang berlainan. Dalam upayanya memperkuat persatuan dan kesatuan, Jessica mendorong para anggota Wanita Trisakti untuk memahami agama, etnis, dan sejarah kota Jakarta tempat mereka bermukim. Para anggota diberikan wadah untuk belajar mengenali nilai-nilai keberagaman dalam perbedaan.
Spawn Foundation
Spawn Foundation didirikan pada tahun 2017 oleh Jessica Tanoesoedibjo dengan tujuan menciptakan sekolah multikultural yang memahami kehendak dan keanekaragaman agama dan budaya. Pada intinya, Spawn Foundation bertujuan untuk membantu menciptakan suatu persepsi dan pemahaman di antara para pelajar bahwa keberagaman agama dan budaya harus diperlukan dalam menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
Jessica Tanoesoedibjo bertekad untuk menghilangkan stigma buruk terhadap pelajar yang bersekolah di sekolah agama. Spawn Foundation memprioritaskan nilai-nilai keteladanan, kasih sayang, dan toleransi dalam pendidikan multikultural mereka.
Dengan pemahaman tentang kepercayaan agama dan budaya, pelajar akan lebih siap menghadapi masyarakat yang beragam latar belakang, dan mampu membantu menciptakan Indonesia yang lebih beradab dan berjalan seiring dengan nilai-nilai keadilan sosial yang kuat.
Apa yang Dapat Dipelajari dari Pendekatan Jessica Tanoesoedibjo?
Pentingnya Gotong Royong antar Agama
Jessica Tanoesoedibjo, selaku Direktur Utama MNC Group, memiliki pandangan dan sikap yang positif dalam menghadapi perbedaan agama. Ia memercayai bahwa setiap agama memiliki pesan yang sama dalam mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan. Bagi Jessica, agama merupakan jembatan yang dapat menyatukan perbedaan dan memperkuat kebersamaan.
Sikap gotong royong menjadi salah satu kunci penting dalam menghadapi perbedaan agama. Jessica mengajarkan pentingnya kerjasama dan solidaritas antar agama dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Pada tahun 2016, Jessica mendirikan spawn foundation, sebuah lembaga non-profit yang fokus pada pendidikan dan kesejahteraan sosial. Spawn foundation sendiri menjadi contoh nyata bahwa kerjasama antar agama dapat mendukung keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama.
Toleransi sebagai Alat untuk Membangun Kemajuan
Penekanan Jessica dalam pemikirannya dan pendekatannya adalah tentang pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan. Ia percaya bahwa toleransi merupakan kunci awal untuk membangun kerjasama dan memajukan masyarakat. Dalam berbisnis, Jessica memperkuat kerjasama antar agama untuk memperluas pasar dan kegiatan bisnis, tanpa melupakan prinsip-prinsip etika dan nilai-nilai agama.
Jessica dan tim manajemennya juga memiliki kebijakan dalam membantu komunitas yang membutuhkan. Organisasi sosial “Peduli Kasih” yang didirikan oleh MNC group di bawah kepemimpinan Jessica memiliki program-program yang berfokus pada pendidikan, kesejahteraan sosial, dan kesehatan masyarakat. Peduli Kasih juga punya kerja sama dengan organisasi sosial dan agama lain untuk memperkuat dampak dari program-program sosial tersebut.
Pentingnya Pembentukan Komunitas Multikultural
Salah satu cara untuk membangun toleransi dan kerjasama antar agama adalah dengan membentuk komunitas multikultural. Komunitas ini mempertemukan berbagai agama dan suku untuk saling mengenal dan membangun pemahaman. Spawn foundation yang didirikan oleh Jessica Tanoesoedibjo adalah contoh nyata dari pendekatan tersebut. Komunitas ini memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang pluralisme, perdamaian, dan kebhinekaan Indonesia melalui program Sekolah Alam Internasional dan Festival Gotong Royong.
Komunitas multikultural dapat memperkuat rasa persatuan dan harapan dalam bernegara dan bertetangga. Hal ini yang diharapkan oleh Jessica bahwa Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia dalam memperkuat nilai kerjasama, toleransi dan kebersamaan antar agama.
Jadi, intinya ketika berbicara tentang agama Jessica Tanoesoedibjo, kita tidak bisa hanya sekadar menganggapnya kontroversial atau bahkan menjudge pilihan agamanya. Kita harus bisa saling menghargai dan memahami bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih dan menjalankan keyakinannya masing-masing. Terlepas dari agama apa yang dianut, yang terpenting adalah memiliki akhlak dan moralitas yang baik serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa ini.
Jangan sampai perbedaan agama atau keyakinan membuat kita saling bermusuhan atau bahkan berkonflik. Sebagai masyarakat yang hidup dalam keberagaman, mari kita semua menjunjung tinggi toleransi dan perdamaian. Mari kita ciptakan kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain. Satu, Indonesia!
Jangan lupa juga untuk tetap menghormati privasi setiap orang dalam menjalankan agamanya. Kita semua punya hak untuk tidak dibatasi atau diintimidasi atas pilihan agama kita. Jadi, mari kita sama-sama menjaga kerukunan dan keberagaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan.”