Heboh! Ada Agama yang Dikremasi, Inilah Faktanya

Heboh! Ada Agama yang Dikremasi, Inilah Faktanya

Salam pembaca setia! Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan kabar mengenai adanya agama yang dikremasi di Pulau Jawa. Berita ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang dekat dan mempraktikkan agama tersebut. Namun, apakah benar terdapat agama yang dikremasi? Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai kabar tersebut.

Dikremasi Agama Apa?

Kremasi adalah proses pembakaran jenazah menjadi abu. Namun, bagaimana kremasi dilakukan dalam masing-masing agama berbeda-beda. Berikut ini penjelasan tentang kremasi dan perlakuan jenazah dalam agama-agama di dunia.

Pengertian Kremasi

Kremasi merupakan suatu bentuk penguburan yang melalui proses pembakaran jasad dengan tujuan untuk mengubahnya menjadi abu. Proses kremasi ini dilakukan sebagai alternatif dari penguburan jasad di liang lahat atau dalam peti mati. Dalam beberapa kebudayaan, kremasi dianggap sebagai cara yang paling efektif dan terhormat untuk memberikan penghormatan terakhir pada orang yang meninggal.

Di Indonesia, kremasi dianggap sebagai hal yang masih baru dan tidak lazim dilakukan. Namun, di luar negeri, kremasi sudah menjadi suatu kebiasaan yang biasa dilakukan di banyak negara seperti Jepang, Korea Selatan, India, dan lain sebagainya.

Kremasi dalam Agama Hindu

Di India, kremasi dianggap sebagai salah satu ritual penting dalam agama Hindu. Menurut kepercayaan Hindu, kremasi dilakukan untuk mempercepat proses pembebasan roh dari jasad yang sudah mati. Setiap orang Hindu diharapkan untuk melalui ritual ini ketika meninggal dunia.

Proses kremasi dalam agama Hindu sendiri sudah diatur secara detail, mulai dari pemilihan kayu untuk membakar jasad hingga prosesi setelah jasad dibakar. Kayu yang umum digunakan dalam proses kremasi adalah kayu bakau, sambiloto, jati, mahoni atau sal. Jenazah yang akan dikremasi juga harus dilakukan dengan sejumlah ritual seperti mandi pembersihan dan persembahan sesaji sebagai wujud penghormatan kepada yang telah meninggal.

Kremasi dalam Agama Budha

Dalam agama Budha, kremasi juga termasuk sebagai salah satu cara untuk mempercepat pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Namun, tidak semua umat Budha mengikuti ritual kremasi ini. Ada beberapa tempat suci Budha di seluruh dunia seperti di Borobudur ataupun di Thailand yang memiliki sebuah kuil kremasi khusus, yang biasanya digunakan untuk mengkremasi jasad para biksu ataupun pengunjung yang ingin dikremasi.

Baca Juga:  Rasul yang mendapat kitab Taurat adalah

Selain itu, terdapat pula cara penguburan lainnya dalam agama Budha, seperti penguburan dalam peti mati atau cara lainnya yang dapat mempercepat pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.

Dalam mengkremasikan jenazah, umat Budha juga memiliki sejumlah ritual yang harus dilakukan, seperti membawa jenazah ke kuil kremasi sembari membaca doa-doa khusus, membakar dupa, dan memberikan persembahan lainnya sebagai wujud penghormatan pada yang meninggal dunia.

Kesimpulannya, kremasi merupakan suatu bentuk penguburan yang sangat terkait dengan agama Hindu dan Budha, dimana kremasi dianggap sebagai cara yang paling penting dalam mempercepat proses pembebasan roh dari jasad yang sudah mati. Meski di Indonesia kremasi masih dianggap sebagai hal yang baru dan jarang dilakukan, namun proses kremasi yang sudah ada sejak zaman dahulu kala tetap dijalankan dengan dilakukan ritual-ritual khusus baik di agama Hindu maupun Budha tersebut di atas.

Pro dan Kontra Kremasi di Indonesia

Pendapat yang Pro

Ada banyak orang di Indonesia yang mendukung praktik kremasi, terutama dari kalangan yang tidak mengikuti agama tertentu atau memiliki keyakinan yang non-tradisional. Beberapa alasan yang dianggap positif untuk melakukan kremasi, antara lain:

  • Kremasi dianggap sebagai praktik yang lebih ekonomis dan praktis ketimbang pemakaman tradisional yang memakan banyak biaya dan waktu. Kremasi juga memperkecil penggunaan lahan yang biasa digunakan untuk makam.
  • Kremasi dianggap sebagai cara untuk mengurangi dampak bencana alam seperti banjir atau longsor, yang seringkali mempengaruhi pemakaman tradisional dan menyulitkan keluarga dalam melakukan pemakaman yang layak.
  • Kremasi dianggap sebagai cara untuk menghormati lingkungan dan mengurangi polusi lingkungan, karena mengurangi penggunaan kain kafan dan bahan kimia yang umumnya digunakan dalam proses pemakaman.

Pendapat yang Kontra

Di sisi lain, masih banyak orang yang menentang praktik kremasi di Indonesia karena alasan sosial, budaya, dan agama. Beberapa alasan yang dianggap negatif untuk melakukan kremasi, antara lain:

  • Kremasi bertentangan dengan ajaran agama tertentu, terutama agama Islam, yang menganjurkan pemakaman tubuh manusia secara utuh sesuai dengan prinsip takwa dan keimanan. Menurut pandangan keagamaan, kremasi dianggap sebagai tindakan yang merusak kesucian dan martabat manusia.
  • Kremasi dianggap sebagai tidak memiliki nilai budaya yang cukup penting, terutama karena tidak menghormati warisan leluhur dan tradisi yang telah dijalankan sejak lama. Banyak keluarga yang merasa kehilangan jika tidak bisa melakukan pemakaman tradisional untuk orang yang mereka cintai.
  • Kremasi seringkali dipandang tabu dan aneh oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini bisa memengaruhi hubungan sosial dan psikologis dalam masyarakat, terutama ketika keluarga yang melakukan kremasi dianggap tidak menghormati nilai-nilai keagamaan atau budaya.
Baca Juga:  Rahasia Agama di Vatikan yang Jarang Diketahui!

Regulasi Kremasi di Indonesia

Di Indonesia, kremasi tidak diatur secara khusus oleh undang-undang. Namun, proses legalisasi kremasi harus memenuhi beberapa syarat dan regulasi, antara lain:

  • Keluarga atau ahli waris harus mengajukan permohonan kremasi ke kelurahan atau kecamatan setempat dengan melampirkan surat keterangan kematian, surat nikah, dan identitas diri. Permohonan ini harus mendapat persetujuan dari kepala kelurahan atau kecamatan.
  • Proses kremasi harus dilakukan di tempat khusus, yaitu di krematorium yang telah disetujui oleh pemerintah, dengan pengawasan ketat dari petugas pemadam kebakaran dan pihak berwenang. Biaya kremasi biasanya ditanggung oleh keluarga atau ahli waris sesuai dengan biaya yang ditetapkan oleh krematorium.
  • Sisa abu yang dihasilkan dari kremasi harus diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam kotak yang disimpan oleh keluarga atau ahli waris, sesuai dengan tradisi keagamaan atau kebudayaan.

Meskipun proses kremasi diatur oleh beberapa regulasi, masih ada beberapa kasus di Indonesia di mana praktik kremasi dilakukan dengan cara yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan ketat dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa proses kremasi dijalankan dengan baik dan aman bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Nah, itu dia fakta tentang agama yang dikremasi dan seharusnya kita tidak perlu terlalu heboh karena sudah ada aturan yang mengaturnya. Kita sebagai masyarakat juga sebaiknya lebih menghormati agama masing-masing dan memberikan penghormatan pada jenazah dengan cara yang sesuai dengan keyakinan mereka. Lagipula, tidak baik juga menghakimi orang karena cara mereka merayakan kepercayaannya. Yuk, mari kita lebih saling menghargai dan menjaga toleransi antarumat beragama untuk mewujudkan keberagaman yang damai di Indonesia!

Nah, jangan lupa juga untuk terus mengikuti berita-berita terbaru seputar kejadian di dalam dan luar negeri hanya di platform kami! Kamu bisa menemukan berita terkini dan terpercaya setiap harinya hanya di sini. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya!