Selamat datang para pembaca setia! Sudahkah Anda mendengar kabar terbaru dari musisi jazz terkenal Indonesia, Indra Lesmana? Baru-baru ini, Indra Lesmana memperoleh sorotan publik lantaran keputusannya untuk meninggalkan agama yang dianutnya selama ini. Tentu saja, keputusan ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Nah, jika Anda penasaran dengan alasan di balik langkah kontroversial Indra Lesmana ini, yuk simak artikel berikut ini!
Siapa Indra Lesmana
Indra Lesmana merupakan seorang musisi dan komposer asal Indonesia yang terkenal dengan karya-karyanya yang memukau dunia musik Indonesia. Ia lahir pada tanggal 28 Maret 1966 di Jakarta dan merupakan putra dari salah satu musisi jazz legendaris Indonesia, Jack Lesmana. Selain aktif di dalam dunia musik, Indra Lesmana juga dikenal sebagai seorang produser musik di Indonesia.
Riwayat Hidup
Indra Lesmana sudah mengenal dunia musik sejak usia muda karena keluarganya terdiri dari para pelaku musik. Sang ayah, Jack Lesmana, merupakan musisi jazz legendaris Indonesia sementara sang ibu, Irene Patricia , adalah penyanyi semasa muda. Indra Lesmana belajar musik secara otodidak selama beberapa tahun sebelum akhirnya mengambil pendidikan formal di Institut Kesenian Jakarta. Ia kemudian melanjutkan studinya di Berklee College of Music di Amerika Serikat.
Dalam hidupnya, Indra Lesmana sudah sering meraih berbagai prestasi dan penghargaan di dunia musik. Ia pernah meraih penghargaan sebagai Best Keyboardist di ajang Jakarta International Jazz Festival pada tahun 1999 dan 2003. Selain itu, ia juga diketahui sering tampil sebagai musisi di berbagai acara jazz di Indonesia dan luar negeri hingga saat ini.
Karier Musik
Indra Lesmana memulai karier musiknya sejak masih muda ketika ia bergabung dengan grup musik milik ayahnya, Jack Lesmana Jazz Quartet. Ia kemudian menciptakan banyak lagu dan menghasilkan album bersama band jazznya, LL Junior. Album debutnya, Cerita Lalu, dirilis pada tahun 1987 dan menandakan awal dari kiprahnya dalam industri musik Indonesia.
Tak hanya sekedar musisi, Indra Lesmana juga terlibat sebagai produser musik dalam beberapa album dan konser di Indonesia. Ia bahkan dipercaya untuk menjadi music director dalam ajang pencarian bakat terkenal di Indonesia, Indonesian Idol, selama beberapa tahun. Dalam hal produksi musik, Indra Lesmana terlibat dalam pembuatan soundtrack film-film ternama seperti Soegija (2012) dan Guru Bangsa Tjokroaminoto(2015).
Pengaruh Agama dalam Kehidupannya
Indra Lesmana lahir dari keluarga yang beragama Buddha, namun ia kemudian memeluk agama Kristen sejak menginjak usia 15 tahun. Karena agama sangat mempengaruhi cara pandang dan hidupnya, Indra Lesmana tidak ragu untuk memasukkan unsur agama ke dalam karyanya. Salah satunya adalah album religi berjudul Sang Buddha yang berisi lagu-lagu religius dan bergenre jazz.
Indra Lesmana menganggap adanya agama dalam kehidupan memiliki peranan penting untuk membimbing dirinya menuju arah yang benar. Ia mengambil contoh dari orang tua yang memerankan agama sebagai panduan dan memberikan inspirasi dalam karyanya. Indra Lesmana juga kerap mengadakan konser-konser amal untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Bagi Indra Lesmana, agama memang tak hanya sekedar agama, melainkan sebuah keyakinan yang membantunya dalam menemukan jati diri. Hal ini juga tercermin dari beberapa karyanya yang bergenre religius seperti album Sang Buddha dan album rohani Kristen, Doa dan Zikir.
Karya-Karya Indra Lesmana
Karya solo
Indra Lesmana telah lama berkarir di dunia musik Indonesia. Salah satu karya terbaiknya adalah album solo yang berjudul “Dua Dekade”. Album ini dirilis pada tahun 2011 dan memuat 10 lagu dengan genre musik jazz, pop, dan fusion. Lagu-lagu tersebut dibuat oleh Indra Lesmana bertekad menciptakan musik kontemporer yang nge-beat dan berkelas internasional. “Dua Dekade” pun mendapatkan sambutan hangat dari pecinta musik, dan menjadi salah satu album jazz terbaik yang pernah dirilis di Indonesia.
Selain itu, Indra juga pernah merilis album solo lainnya, seperti “Akustikaly Yours” (2006) dan “Dance of Life” (2019). Pada album “Akustikaly Yours” Indra Lesmana mempersembahkan musik jazz dengan aransemen akustik yang menawan, dan menjadi pilihan tepat bagi para penggemar musik jazz akustik. Sedangkan pada album “Dance of Life”, ia mengajak penyanyi jazz asal Amerika Serikat, Radha Thomas, untuk berkolaborasi menciptakan lagu-lagu baru yang juga dipenuhi sentuhan musik tradisional Indonesia.
Karya kolaborasi
Keahlian Indra Lesmana dalam menciptakan musik jazz juga menarik perhatian artis lain di Indonesia. Ia telah bekerjasama dengan beberapa artis ternama dalam beberapa karya kolaborasi yang menarik perhatian. Salah satu contohnya adalah konser kolaborasi antara Indra Lesmana dengan artis rock, Ahmad Albar, pada tahun 2008 yang bertajuk “Indra & Ahmad Albar Bebaskan”. Konser ini dihadiri oleh ribuan penggemar musik di Indonesia, dan menampilkan aransemen musik rock yang unik digabungkan dengan jazz.
Selain itu, Indra Lesmana juga pernah bekerjasama dengan beberapa penyanyi Indonesia seperti, Tohpati, Dewa Budjana dan Tri Utami. Pada tahun 2003, Indra juga mengeluarkan album kolaborasi dengan Gilang Ramadhan, instrumenalis muda berbakat asal Indonesia, yang bertajuk “Indonesian Jazz All Stars”. Album ini memuat 10 lagu dengan aransemen menggabungkan berbagai jenis jazz di seluruh Indonesia. Karya tersebut dicintai oleh para pecinta musik jazz dan menjadi salah satu album sukses di Indonesia.
Prestasi yang Diraih
Selama berkarir di dunia musik Indonesia, Indra Lesmana telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Dia pernah memenangkan penghargaan Piala Adinegoro untuk kategori musik pada tahun 1992. Penghargaan tersebut diberikan oleh Dewan Pers Indonesia kepada para perintis musik jazz di Indonesia. Ia juga pernah diundang menjadi juri Dutch Jazz Competition di Belanda pada tahun 2006.
Indra Lesmana juga sering diundang tampil pada berbagai konser atau festival musik jazz dunia dan menjadi duta untuk musik jazz Indonesia ke mancanegara. Pada tahun 2016, ia mendapatkan penghargaan dari IJF (Indonesia Jazz Festival) sebagai ‘Jazz Person of The Year’ atas kontribusinya untuk musik jazz di Indonesia.
Tidak hanya itu, ia juga menjadi direktur artistik dari Java Jazz Festival, festival musik jazz terbesar di Indonesia, sejak festival tersebut pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005. Berkat kontribusinya, acara ini terus berkembang menjadi salah satu festival musik jazz terbesar di Asia dengan menghadirkan musisi terkenal dari seluruh dunia.
Dengan karya-karya luar biasanya dan kontribusinya pada musik jazz, tidak mengherankan bahwa Indra Lesmana menjadi salah satu pengaruh penting di dalam musik di Indonesia. Ia memproduksi banyak musisi muda berbakat, dan menjadi panutan bagi para pencinta musik jazz di Indonesia dan seluruh dunia.
Pengaruh Agama dalam Karya-Karyanya
Indra Lesmana merupakan musisi Indonesia yang dikenal dengan karyanya yang beragam. Tak hanya musik jazz, ia juga mencoba mengeksplorasi musik-musik lain seperti musik klasik dan musik Islami. Pengaruh agama yang ada dalam dirinya turut mempengaruhi karya-karyanya. Berikut adalah beberapa contoh karya Indra Lesmana yang dipengaruhi oleh agama:
Pesan Kemanusiaan dalam Karyanya
Indra Lesmana percaya bahwa agama mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam karyanya, terutama album Jazz Sound of Unity, ia mengajak pendengar untuk saling menghormati dan memperlakukan dengan baik sesama manusia. Hal ini dapat dilihat dari lagu “Sambat Cerita” yang mengisahkan kehidupan masyarakat di daerah konflik. Dalam lagu ini, Indra Lesmana ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus saling memahami dan mencari jalan damai untuk menyelesaikan perbedaan.
Indra Lesmana juga membuat lagu “Bengawan Solo” yang dijadikan sebagai simbol keberagaman budaya di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara yang besar memiliki keberagaman yang harus dihormati dan dijaga. Semua itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat saling mempererat hubungan antar manusia tanpa terkecuali.
Kolaborasi Musik dengan Pembaca Puisi
Indra Lesmana juga sering melakukan kolaborasi dengan sastrawan dan pengarang puisi agar musik yang diciptakannya dapat menyampaikan pesan yang lebih dalam. Salah satu contohnya adalah karya kolaborasinya dengan WS Rendra dalam album Dunia dalam Berita. Dalam album tersebut, WS Rendra membacakan puisi sementara Indra Lesmana memainkan musiknya.
Dalam karya ini, Indra Lesmana ingin menyampaikan bahwa puisi dan musik dapat secara bersama-sama menyampaikan pesan yang lebih dalam dan bermakna. Dalam konteks agama, puisi dan musik dapat mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan. Kolaborasi seperti ini juga memberikan makna yang lebih dalam pada musik dan dapat membantu pendengarnya lebih memahami pesan yang ingin disampaikan.
Mengembangkan Musik Islami
Indra Lesmana merupakan musisi yang mencoba mengangkat dan mengembangkan musik Islami di Indonesia. Ia ingin memperlihatkan bahwa musik Islami dapat memiliki keindahan dan menjadi media untuk mengekspresikan rasa syukur dan cinta kepada Tuhan.
Contoh karya musik Islami yang dibuat oleh Indra Lesmana adalah album Salam, yang berisi musik-musik Islami yang indah dan bermakna. Album ini juga dianggap sebagai salah satu inspirasi bagi musisi-musisi lain untuk mengekspresikan ajaran agama melalui musik.
Dengan mengembangkan musik Islami, Indra Lesmana ingin menyampaikan pesan bahwa agama tidak hanya tentang ritual dan ibadah, namun juga bisa dinikmati dalam ranah seni. Musik Islami dapat menjadi media yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat luas.
Jadi, itu dia alasan mengapa Indra Lesmana memutuskan untuk meninggalkan agamanya. Meskipun keputusan itu bisa jadi kontroversial, namun kita semua harus menghormati hak Indra sebagai individu untuk menentukan keyakinannya. Kita hidup dalam sebuah negara yang menghargai kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi. Oleh karena itu, kita harus saling menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita. Kita bisa belajar banyak dari Indra Lesmana tentang keberanian, kesetiaan pada diri sendiri, dan menghargai pilihan hidup orang lain. Oleh karena itu, ayo kita bersama-sama menciptakan suasana yang ramah dan toleran di masyarakat kita, dan mempromosikan perdamaian serta kerukunan lintas agama.