Selamat datang para pembaca setia, kali ini kita akan membahas mengenai rahasia ajaran Buddha yang perlu kamu ketahui yaitu perbedaan antara aliran Hinayana dan Mahayana. Sebagai agama yang telah hadir sejak kurang lebih 2500 tahun yang lalu hingga saat ini, Buddha masih menjadi figur yang sangat dihormati dan diikuti oleh para umatnya di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan perbedaan antara satu aliran ke aliran lainnya. Semoga dengan membaca artikel ini, kamu dapat memahami lebih dalam mengenai ajaran Buddha dan memilih aliran yang sesuai dengan keyakinanmu.
Pokok Ajaran Agama Buddha Aliran Hinayana dan Aliran Mahayana
Apa itu Agama Buddha?
Agama Buddha merupakan agama yang terlahir dari ajaran Sang Buddha Gautama Sakyamuni yang hidup sekitar 2500 tahun yang lalu di daerah India Utara. Agama ini memiliki banyak pengikut di seluruh dunia dan di dalam agama Buddha sendiri, terdapat dua aliran utama yaitu Hinayana dan Mahayana.
Asal-Usul Agama Buddha
Agama Buddha bermula dari kehidupan Sang Buddha Gautama Sakyamuni yang dilahirkan dengan nama Siddharta Gautama pada abad ke-5 SM di sebuah kerajaan di Lumbini, Nepal. Kemudian, pada usia 29 tahun, Siddharta meninggalkan istananya dan menemukan kehidupan yang lebih spiritual dengan menjadi seorang biksu dan melakukan perjalanan selama enam tahun mencari kebenaran. Pada akhirnya, ia menemukan jalan pencerahan di bawah pohon Bodhi di India Utara dan menerima gelar “Buddha” yang berarti “yang telah mencerahkan diri”.
Prinsip Dasar Agama Buddha
Agama Buddha memiliki prinsip dasar yang disebut dengan Empat Kebenaran Mulia atau Four Noble Truths. Pertama, kehidupan di dunia ini penuh dengan penderitaan dan kecemasan. Kedua, penderitaan dan kecemasan berasal dari keinginan atau kenikmatan yang tidak seimbang. Ketiga, penderitaan dapat diatasi dengan menghilangkan keinginan yang berlebihan. Keempat, cara untuk menghilangkan keinginan yang berlebihan adalah dengan mengikuti Jalan Mulia atau Eightfold Path.
Varian-Varian Agama Buddha
Dalam Agama Buddha sendiri, terdapat dua aliran utama yang disebut Hinayana dan Mahayana. Aliran Hinayana (juga dikenal dengan Theravada) lebih menekankan pada kepercayaan Buddha sebagai seorang guru atau pelopor kebenaran, sementara Mahayana lebih menekankan pada cinta kasih dan pengabadian terhadap Buddha.
Di aliran Hinayana, tujuan utama praktik pengikutnya adalah untuk mencapai Nirwana atau kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian yang terus menerus. Di sisi lain, Mahayana mengajarkan bahwa seluruh makhluk ada dalam keadaan jalan menuju pencerahan dan memiliki potensi untuk menjadi seorang Buddha.
Kedua aliran ini memiliki perbedaan dalam cara menjalankan praktik mereka. Aliran Hinayana lebih fokus pada meditasi dan studi atas kitab-kitab suci dalam upaya mencapai Nirwana, sementara aliran Mahayana lebih mengutamakan kecintaan terhadap makhluk lain dan melakukan pengabdian untuk membantu orang lain mencapai pencerahan.
Dalam kesimpulannya, agama Buddha, khususnya aliran Hinayana dan Mahayana, memiliki prinsip dasar yang sama yaitu mencari jalan menuju pencerahan dan kebebasan dari penderitaan yang ada di dalam kehidupan manusia. Perbedaan antara aliran Hinayana dan Mahayana terletak pada cara menjalankan praktik mereka dan fokus pada cinta kasih dan pengabdian terhadap Buddha.
Jelaskan Pokok Ajaran Agama Buddha Aliran Hinayana dan Aliran Mahayana
Agama Buddha memiliki banyak aliran atau denominasi, salah satunya adalah aliran Hinayana dan Mahayana. Keduanya memiliki perbedaan dalam pandangan filosofis dan interpretasi terhadap ajaran Buddha. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang aliran Hinayana.
Apa itu Aliran Hinayana?
Aliran Hinayana adalah salah satu dari dua aliran utama agama Buddha. Bersama dengan aliran Mahayana, dua aliran ini muncul pada abad pertama sebelum Masehi di India. Hinayana secara harfiah berarti “jalan kecil” atau “kecil”. Aliran ini lebih menekankan pada pemahaman filosofis, meditasi diri, dan pencapaian nirwana sebagai tujuan akhir dari kehidupan.
Konsep dan Prinsip Dasar Aliran Hinayana
Prinsip dasar aliran Hinayana adalah tentang mengatasi dukkha atau penderitaan dengan menuju arah ke arah nirwana. Nirwana adalah keadaan di mana seseorang telah mencapai pencerahan dan bebas dari semua penderitaan. Aliran Hinayana menekankan pentingnya penekanan pada diri sendiri (self-discipline) dan pencapaian individual menuju pencerahan (enlightenment), dibandingkan dengan Mahayana yang menekankan pentingnya kesalingan dan kerja bakti.
Menurut aliran Hinayana, kehidupan adalah gejala anicca atau sementara dan semua makhluk hidup akan mengalami penderitaan dikarenakan gairah-gairah manusia. Maka, tujuan dari mengikuti ajaran Buddha adalah mencapai keadaan nirwana yang akan membawa kesedihan dan penderitaan manusia ke dalam sebuah akhir yang bahagia dan menenangkan.
Aliran Hinayana menekankan pada pemahaman filosofis terhadap ajaran Buddha. Konsep dasar yang ditekankan adalah empat kebenaran mulia (Four Noble Truths) yang berbicara tentang penyebab penderitaan, penghentian penderitaan dan jalur yang mengarah pada penghentian penderitaan. Dalam aliran Hinayana, penghentian penderitaan tercermin dalam pencapaian Nirwana.
Sejarah Aliran Hinayana
Aliran Hinayana bukanlah istilah yang digunakan oleh para pengikut atau penganut aliran Buddha pada masa awal kemunculannya. Istilah tersebut adalah istilah yang diberikan oleh pengikut Mahayana yang mengkritik aliran Buddha yang lebih tua dan menekankan pada doktrin tertentu. Sebelumnya, istilah yang digunakan adalah Theravada, yang berarti “way of the elders” atau jalan para pendamping. Theravada secara khusus merujuk pada ajaran Buddha yang dipegang oleh pengikut aliran Hinayana yang berasal dari wilayah Sri Lanka, Myanmar, Thailand dan Kamboja.
Aliran Hinayana dianut oleh sejumlah pengikut ajaran Buddha pada abad pertama sebelum Masehi, terutama yang tinggal di Sri Lanka, Myanmar, Thailand dan Kamboja. Walaupun saat ini jumlah pengikutnya tidak sebanyak Mahayana, namun aliran Hinayana masih merupakan aliran Buddha yang populer dan tersebar luas terutama di wilayah Asia Tenggara dan Selatan.
Perbedaan Ajaran Aliran Hinayana dengan Aliran-aliran Buddha Lainnya
Perbedaan utama antara aliran Hinayana dan Mahayana terletak pada pandangan tentang pengajaran Buddha dan interpretasinya. Hinayana mendasarkan pandangannya pada Pali Canon, sedangkan Mahayana didasarkan pada sutra-sutra yang ditambahkan kemudian. Selain itu, tiga konsep utama yang membedakan aliran Hinayana dengan Mahayana adalah kebijaksanaan (Prajna), medan keberadaan alam semesta dan kesempurnaan (Perfection).
Secara keseluruhan, aliran Hinayana menekankan pada pemahaman filosofis dan pencapaian individual dalam upaya menuju pencerahan dan mencapai Nirwana. Di satu sisi, Mahayana menekankan pada kesalingan, kerja bakti, dan menolong sesama dalam mencapai pencerahan. Namun, baik aliran Hinayana dan Mahayana memiliki tujuan akhir yang sama yaitu mencapai keadaan nirwana.
Itulah tadi penjelasan mengenai pokok ajaran agama Buddha aliran Hinayana. Sebagai salah satu aliran agama Buddha yang penting, aliran Hinayana memberikan pemahaman filosofis mendalam tentang ajaran Buddha serta tujuan utamanya yaitu mencapai keadaan Nirwana.
Jelaskan pokok ajaran agama Buddha aliran Hinayana dan aliran Mahayana
Agama Buddha memiliki dua aliran utama, yaitu aliran Hinayana atau Theravada dan aliran Mahayana. Kedua aliran tersebut memiliki perbedaan dalam konsep dan prinsip dasar yang dipegang serta sejarah yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasan mendalam mengenai kedua aliran tersebut.
Apa itu Aliran Mahayana?
Aliran Mahayana merupakan salah satu dari dua aliran utama agama Buddha. Mahayana berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti besar atau luas, sedangkan Hinayana memiliki arti kecil atau sempit. Aliran Mahayana memiliki fokus yang lebih besar pada konsep belas kasih dan menyatakan bahwa semua makhluk hidup memiliki potensi untuk menjadi Buddha yang sempurna.
Konsep dan prinsip dasar aliran Mahayana
Aliran Mahayana memiliki konsep dan prinsip dasar yang berbeda dengan aliran Hinayana. Beberapa konsep dan prinsip dasar aliran Mahayana adalah sebagai berikut:
- Bodhisattva
- Sunyata
- Madyamaka
Bodhisattva adalah makhluk yang telah mencapai pencerahan atau nirwana, namun memilih untuk tinggal di dunia ini untuk membantu orang lain mencapai pencerahan. Bodhisattva merupakan karakteristik penting dari aliran Mahayana karena mereka dianggap sebagai tauladan bagi umat Buddha. Bodhisattva dianggap sebagai pemimpin spiritual dan berkomitmen untuk membantu semua makhluk hidup.
Sunyata adalah konsep dalam aliran Mahayana yang berarti kosong atau ketiadaan, bukan nihilisme. Konsep ini dimaksudkan untuk membantu umat Buddha melepaskan diri dari pemahaman yang keliru mengenai realitas.
Madyamaka adalah filsafat dalam aliran Mahayana yang menekankan bahwa semua fenomena tidak memiliki eksistensi sejati atau substansial, tetapi sebaliknya bersifat relatif dan tergantung pada satu sama lain.
Sejarah aliran Mahayana
Aliran Mahayana berasal dari India pada abad ke-1 atau ke-2 Masehi. Aliran ini berkembang dengan cepat di Asia Timur dan Tenggara setelah didukung oleh kerajaan-kerajaan Buddha seperti Kerajaan Kushan dan Guptas. Selama beberapa abad, aliran Mahayana memiliki pengaruh yang besar terhadap seni rupa Buddha, sastra, dan filsafat di Asia.
Perbedaan ajaran aliran Mahayana dengan aliran-aliran Buddha lainnya
Perbedaan utama antara aliran Mahayana dengan aliran Hinayana dan aliran-aliran Buddha lainnya adalah penekanannya pada belas kasih dan konsep Bodhisattva. Aliran Mahayana juga menekankan pada konsep Sunyata dan Madyamaka, sementara aliran Theravada atau Hinayana mengambil pendekatan yang lebih tradisional dalam mengajar ajaran Buddha.
Secara umum, perbedaan antara aliran Mahayana dan aliran Buddha lainnya terletak pada fokus pada kegiatan atau tindakan yang dibutuhkan dalam mencapai kedamaian batin, di mana aliran Mahayana menekankan pada aksi kolektif untuk meningkatkan kemurahan hati dan keterhubungan sosial, sedangkan aliran Buddha lainnya fokus pada upaya individu dalam mencapai kedamaian batin.
Pokok Ajaran Agama Buddha Aliran Hinayana dan Aliran Mahayana
Agama Buddha memiliki beberapa aliran yang ada di dalamnya. Diantaranya adalah aliran Hinayana dan aliran Mahayana. Kedua aliran memiliki pokok ajaran yang berbeda dan memiliki pengikut yang berbeda pula. Berikut akan dijelaskan pokok ajaran agama Buddha aliran Hinayana dan aliran Mahayana.
Aliran Hinayana
Aliran Hinayana merupakan aliran Buddha yang lebih menekankan pada pengajaran individu. Konsep utama aliran ini adalah upaya individu untuk mencapai pencerahan melalui meditasi dan pemahaman terhadap empat kebenaran mulia. Aliran ini lebih berfokus pada pembebasan individu dari penderitaan (dukkha).
Prinsip dasar aliran Hinayana adalah Tiga Sangha Utama yaitu Sangha berupa biksu laki-laki, biksu perempuan, dan laikalaik perempuan. Selain itu, aliran ini juga mengajarkan konsep Karma, reinkarnasi, dan nirwana.
Dalam pemahaman Buddhahood, aliran Hinayana melihat Buddhahood sebagai individu yang mencapai pencerahan dan kebebasan dari segala penderitaan. Selain itu, pendekatan aliran Hinayana terhadap masyarakat adalah dengan melalui upaya individu untuk mencapai pencerahan.
Aliran Mahayana
Aliran Mahayana adalah aliran Buddha yang lebih menekankan pada pengajaran kolektif. Konsep utama dari aliran ini adalah upaya untuk membantu mencapai pencerahan oleh semua makhluk. Aliran ini lebih berfokus pada pelayanan kepada seluruh dunia, termasuk membantu orang lain untuk mencapai pencerahan.
Prinsip dasar aliran Mahayana adalah Bodhisattva, yang merupakan makhluk yang telah mencapai pencerahan tetapi memilih untuk tetap dalam dunia ini untuk membantu orang lain mencapai pencerahan. Selain itu, aliran ini juga mengajarkan individualitas yang lebih longgar dan konsep Buddhahood sebagai kepribadian yang lebih luas dan tidak terbatas.
Dalam pemahaman Buddhahood, aliran Mahayana melihat Buddhahood bukan hanya sebagai individu yang mencapai pencerahan, tetapi juga sebagai suatu konsep yang lebih luas dan dimanifestasikan dalam semua makhluk di seluruh dunia. Selain itu, pendekatan aliran Mahayana terhadap masyarakat adalah melalui upaya kolektif untuk membantu semua makhluk mencapai pencerahan.
Perbedaan Antara Aliran Hinayana dan Aliran Mahayana
Terlepas dari beberapa persamaan dalam ajaran agama Buddha antara aliran Hinayana dan Mahayana, kedua aliran ini memiliki perbedaan dalam konsep dan prinsip dasar, pemahaman terhadap Buddhahood, dan pendekatan terhadap masyarakat.
Secara umum, perbedaan terbesar antara kedua aliran ini adalah pada pendekatan mereka terhadap tujuan akhir Buddhahood. Aliran Hinayana mengajarkan bahwa pencerahan individu adalah tujuan utama, sedangkan Mahayana mengajarkan bahwa pencerahan kolektif adalah tujuan utama.
Selain itu, aliran Hinayana lebih menekankan pada pembebasan individu dari penderitaan dan menghindari keinginan dan keinginan duniawi. Sementara itu, aliran Mahayana lebih menekankan pada pelayanan kepada seluruh dunia dan membantu orang lain mencapai pencerahan.
Perbedaan lainnya adalah dalam pemahaman terhadap Buddhahood. Aliran Hinayana melihat Buddhahood sebagai individu yang mencapai pencerahan dan kebebasan dari segala penderitaan. Sementara itu, aliran Mahayana melihat Buddhahood sebagai suatu kepribadian yang lebih luas dan tidak terbatas dan dimanifestasikan dalam semua makhluk di seluruh dunia.
Dalam pendekatan terhadap masyarakat, aliran Hinayana lebih berfokus pada upaya individu untuk mencapai pencerahan, sedangkan aliran Mahayana lebih berfokus pada upaya kolektif untuk membantu semua makhluk mencapai pencerahan.
Dengan demikian, meskipun kedua aliran agama Buddha menerima ajaran Budda yang sama, tetapi memang memiliki perbedaan dalam pemahaman dan praktik yang cukup signifikan.
Nah itu tadi beda antara aliran Hinayana dan Mahayana dalam ajaran Buddha, temen-temen! Ngga cuma ada perbedaan di segi pengajaran, tapi juga praktiknya. Tapi ya, intinya tetap sama: menjalani hidup dengan bijak dan menggapai kebahagiaan hakiki. Jadi, kalo ada yang mau belajar lebih dalam tentang ajaran Buddha, jangan ragu untuk mencoba mengikuti praktek-praktek dalam salah satu aliran ini ya!
Buat temen-temen yang lagi merasa stress atau galau, bisa juga mencoba mencari ketenangan melalui ajaran Buddha. Siapa tau bisa membantu mengatasi masalah yang lagi dihadapi.
Jangan lupa untuk bagikan artikel ini ke teman-teman yang mungkin juga tertarik mempelajari ajaran Buddha ini ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!