Inilah 5 Agama Mayoritas di Jepang, Nomor 3 Bikin Kaget!

Inilah 5 Agama Mayoritas di Jepang

Halo pembaca setia, sudah tahukah kamu bahwa Jepang memiliki banyak agama yang dianut oleh masyarakatnya? Di antara sekian banyak agama tersebut, ada lima agama mayoritas yang cukup mengejutkan. Apa sajakah itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Mayoritas Agama Jepang

Pendahuluan

Agama Jepang merupakan perpaduan dari Shintoisme dan Buddhisme. Meskipun mayoritas penduduk Jepang mengikuti kedua agama tersebut, namun beberapa agama yang lain juga hidup di Jepang. Agama di Jepang juga dipengaruhi oleh percampuran budaya Jepang dengan budaya asing.

Shintoisme

Shintoisme adalah agama asli Jepang dan diyakini oleh hampir 80% penduduk Jepang. Agama ini memiliki kepercayaan kepada roh-roh alam dan diyakini bahwa segala hal memiliki roh. Shintoisme juga mempercayai keberadaan dewa-dewi yang dipuja sebagai pelindung dan penjaga alam. Mereka percaya bahwa dewa-dewi bisa memberikan berkah kepada mereka yang berdoa dan memuja mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari, Shintoisme dapat ditemukan dalam berbagai aspek budaya Jepang seperti upacara tradisional, festival, atau praktik keagamaan lainnya. Misalnya, saat kelahiran seseorang, keluarga akan mengadakan upacara Miya Mairi untuk memperkenalkan bayi kepada dewa pelindung keluarga. Sedangkan pada saat pernikahan, pasangan akan datang ke kuil Shinto untuk memohon berkat dan keselamatan.

Buddhisme

Agama Buddhisme sekitar abad ke-6 masuk ke Jepang dari Tiongkok. Buddhisme memiliki pengaruh yang besar di Jepang dengan diyakini oleh sekitar 70% penduduk. Agama ini mengajarkan konsep karma dan reinkarnasi serta upaya untuk mencapai Nirwana melalui meditasi, studi kitab suci, dan amal kebajikan.

Budhisme di Jepang memiliki banyak aliran seperti Mahayana dan Vajrayana. Aliran Mahayana berkembang dengan pesat dan memiliki banyak pengikut di Jepang. Sedangkan aliran Vajrayana dipraktekkan di beberapa kuil terutama di kawasan Kyoto.

Baca Juga:  Inilah Rahasia Membuat Agama Prada Kalaweit yang Menggugah Selera

Buddhisme juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari di Jepang. Salah satu praktik keagamaan yang populer adalah Obon, sebuah festival untuk menghormati arwah leluhur. Pada festival ini, orang Jepang akan mengunjungi kuburan leluhur dan mengadakan upacara pemujaan.

Kristen dan Agama Lainnya

Selain Shintoisme dan Buddhisme, beberapa agama lain juga ada di Jepang seperti Kristen, Islam, dan Bahá’í. Meskipun hanya sekitar 1% penduduk Jepang yang memeluk agama Kristiani, namun agama ini memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat kota.

Islam diperkenalkan di Jepang sejak abad ke-19 melalui perdagangan dengan negara-negara Muslim. Saat ini terdapat sekitar 100.000 Muslim di Jepang yang aktif mempraktekkan agama mereka. Terdapat pula kuil Bahá’í di Jepang yang diperkenalkan pada awal abad ke-20.

Kesimpulan

Mayoritas penduduk Jepang mengikuti agama Shintoisme dan Buddhisme. Kedua agama tersebut memiliki pengaruh besar di kehidupan sehari-hari dan budaya Jepang. Namun, agama lain seperti Kristen, Islam, dan Bahá’í juga memiliki pengikut di Jepang. Agama di Jepang dipengaruhi oleh perpaduan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.

Lainnya

Kristen

Kristen adalah salah satu agama yang juga dikenalkan di Jepang sekitar abad ke-16 oleh para misionaris Katolik. Namun, pada abad ke-17 agama ini dilarang oleh shogunat Tokugawa. Setelah kedatangan Barat pada abad ke-19, agama Kristen mulai tersebar dan jumlah pengikutnya mencapai sekitar 1-2% dari total penduduk Jepang.

Islam

Islam juga berkembang di Jepang pada abad ke-19 melalui para pedagang asal Timur Tengah. Saat ini, jumlah konversi ke Islam masih sangat sedikit, hanya sekitar 0,2% dari total penduduk Jepang.

Animisme dan “New Religions”

Di Jepang, terdapat juga agama animisme dan “new religions” seperti Tenrikyo dan Soka Gakkai. Tenrikyo didirikan oleh Nakayama Miki dan jumlah pengikutnya mencapai 1,75% dari total penduduk Jepang, menjadikannya agama kedua terbesar setelah Shintoisme. Sementara itu, agama Soka Gakkai mendapatkan pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Jepang.

Baca Juga:  6 Sikap yang Harus Dihindari saat Berteman dengan Orang Berbeda Agama

Agama animisme sendiri cukup populer di kalangan suku Ainu dan beberapa kelompok minoritas Jepang yang memegang teguh agama dan kepercayaannya. Agama “new religions” pun kini semakin berkembang dan memiliki pengikut yang semakin bertambah. Namun, umumnya agama-agama kecil ini jarang mendapat perhatian luas dari masyarakat Jepang dan hanya dikenal oleh sebagian kecil penduduk saja.

Secara keseluruhan, mayoritas penduduk Jepang memeluk ajaran agama Shintoisme dan Buddhisme secara bersamaan, meskipun bagi sebagian orang agama hanya menjadi salah satu aspek dalam kehidupan mereka tanpa terikat dengan dogma atau peraturan agama secara kaku. Kendati begitu, toleransi dan kerukunan antar agama terus terjaga di Jepang sebagai suatu kebanggaan bangsa, yang memungkinkan beragam agama dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis.

Jadi, itulah 5 agama mayoritas yang ada di Jepang, dari agama Shinto, Buddha, sampai Kristen, semuanya memiliki pengikut yang bertumbuh pesat di sana. Meskipun agama mayoritas di Jepang belum memasukkan Islam ke dalam daftar, namun bukan berarti umat Islam tidak dapat berkembang di negeri Sakura ini. Sebagai umat Islam, kita juga dapat memperkenalkan kebaikan dan kasih sayang Islam kepada masyarakat Jepang melalui tindakan-tindakan positif sehari-hari, seperti menghormati budaya dan kebiasaan setempat, dan ramah terhadap warga setempat. Semoga artikel ini dapat memberikan sedikit inspirasi bagi para pembaca untuk saling menghargai perbedaan agama dan budaya yang ada di Indonesia ataupun di negara lain.

Jadi, mari kita menjaga kerukunan antarumat beragama, dan saling menghargai perbedaan yang ada. Kita sebagai muslim juga dapat memberikan kontribusi positif untuk membangun kedamaian dan keberagaman di Indonesia dan di negara lainnya. Ayoo, kita mulai dari sekarang!