Selamat datang, pembaca! Thailand termasuk salah satu destinasi populer bagi turis Indonesia untuk dijadikan destinasi liburan. Selain terkenal dengan budayanya yang unik, Thailand juga memiliki keindahan alam yang memukau dan tentunya kuliner yang lezat. Namun, sebelum anda berkunjung ke Thailand, ada baiknya untuk mengetahui fakta menarik tentang persentase agama di Thailand. Mengapa hal ini penting? Karena agama juga mempengaruhi pola kehidupan dan budaya masyarakat yang ada di Thailand. Yuk, simak informasinya!
Persentase Agama di Thailand
Sejarah Agama di Thailand
Agama Budha menjadi agama dominan di Thailand sejak abad ke-3 Masehi. Pada masa itu, Kerajaan Funan yang berpusat di Kamboja memperkenalkan agama Budha kepada Kerajaan Dvaravati di Thailand.
Pada abad ke-13, Raja Ramkhamhaeng yang menjadi raja pertama Kerajaan Sukhothai memperkuat dominasi agama Budha. Ia membuat hukum yang mendorong penduduk untuk mempraktikkan agama Budha dan membangun kuil-kuil Budha sebagai tempat ibadah.
Hindu merupakan agama yang mempengaruhi agama Budha di Thailand. Misalnya, dalam praktik agama Budha di Thailand terdapat pembaktian pada dewa-dewa Hindu seperti Dewa Brahma dan Dewi Saraswati. Selain itu, ada juga agama minoritas di Thailand seperti Islam, Kristen, Taoisme, dan lain-lain.
Agama Dominan di Thailand
Agama dominan di Thailand adalah agama Budha. Mayoritas penduduk Thailand, sekitar 94,5%, mempraktikkan agama Budha. Salah satu alasan mengapa agama Budha begitu kuat di Thailand karena adanya dukungan dari raja-raja yang memerintah di Thailand. Raja-raja tersebut membangun kuil-kuil Budha sebagai tempat ibadah dan memperkuat praktik-praktik agama Budha di wilayah mereka.
Selain itu, agama Budha di Thailand memiliki karakteristik yang berbeda dengan agama Budha di negara asalnya, India. Di Thailand, agama Budha lebih bersifat lokal dan lebih adaptif terhadap adat istiadat setempat. Agama Budha di Thailand juga terbuka terhadap unsur-unsur animisme dan kepercayaan populer yang merupakan bagian dari adat istiadat Thailand.
Agama Non-Buddha di Thailand
Agama non-Buddha di Thailand juga mempunyai pengikut yang cukup signifikan. Agama Islam adalah agama non-Buddha terbesar di Thailand, dengan persentase sekitar 4,3% dari total penduduk Thailand. Mayoritas Muslim di Thailand berasal dari suku Melayu yang tinggal di bagian selatan Thailand.
Kristen adalah agama non-Buddha kedua terbesar di Thailand dengan persentase sekitar 1%. Umumnya, para pengikut Kristen di Thailand berasal dari suku minoritas seperti Karen, Laos, dan Korea. Ada juga beberapa orang Thailand yang menjadi pengikut Kristen karena mendapat pengaruh dari gereja-gereja evangelical di Thailand.
Agama Hindu dan Taoisme juga memiliki pengikut di Thailand, meskipun persentasenya tidak sebesar agama Islam dan Kristen. Selain itu, ada juga beberapa agama minoritas seperti Sikhisme, Yudaisme, dan Baha’i yang mempunyai pengikut yang sangat kecil di Thailand.
Secara keseluruhan, agama Budha masih menjadi agama dominan di Thailand dengan persentase sekitar 94,5% dari total penduduk. Namun, agama non-Buddha seperti Islam dan Kristen juga masih mempunyai pengikut yang signifikan di Thailand.
Ciri Khas Agama Buddha di Thailand
Agama Buddha di Thailand memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan aliran Buddha di negara lain. Mayoritas masyarakat Thailand menganut aliran Theravada yang lebih menekankan pada ajaran-ajaran yang tertulis dalam Pali Canon (kitab suci Buddha). Berikut adalah ciri khas agama Buddha di Thailand:
- Perayaan Songkran sebagai tahun baru Buddhis
- Banyaknya kuil Buddha di seluruh Thailand
- Filosofi kehidupan yang dianut: Kebahagiaan didapat dengan mengejar kebijaksanaan dan kebajikan
- Kerajaan Thailand selalu diawali dengan upacara Buddha untuk memberkati raja dan negara
- Tradisi menjaga monyet di kuil-kuil Buddha sebagai binatang yang dianggap suci
Buddhisme Theravada
Theravada adalah aliran Buddha yang dianut oleh mayoritas masyarakat Thailand. Kata “Theravada” berasal dari bahasa Pali yang berarti “ajaran para tetua”. Aliran ini menekankan pada ajaran-ajaran atau abhidarma yang terdapat dalam Pali Canon dan dianggap sebagai ajaran Buddha yang lebih otentik. Aliran ini juga menekankan pada praktik meditasi Vipassana untuk mencapai kebijaksanaan dan pengetahuan yang lebih dalam tentang Dhamma atau ajaran-ajaran Buddha.
Dalam praktiknya, agama Buddha di Thailand juga melibatkan dukun atau guru agama yang dapat membimbing umat dalam praktik meditasi dan ajaran-ajaran agama Buddha. Selain itu, semua orang di Thailand biasanya pergi ke kuil Buddha untuk memberikan tanda hormat dan memperoleh berkah.
Pengaruh Agama pada Budaya Thailand
Agama Buddha dan agama-agama minoritas seperti Islam, Kristian, dan Hindu telah membentuk kebudayaan Thailand. Salah satu ciri khas kebudayaan Thailand yang sangat dipengaruhi oleh agama Buddha adalah patung Buddha yang tersebar di seluruh daerah dan menjadi daya tarik wisata. Selain itu, umat Buddha di Thailand juga melakukan upacara water-pouring pada patung Buddha, sebagai bentuk penghormatan dan untuk memohon berkah.
Dalam kebudayaan Thailand, juga terdapat seni rupa khas Thailand yang menggabungkan unsur Buddha, Hindu, dan Budaya lokal Thailand. Seni rupa ini berupa relief, patung, dan lukisan dengan ornamen bunga, daun, dan hewan. Kebudayaan Thailand yang kaya ini juga menjadi daya tarik wisata bagi para wisatawan.
Pengaruh Agama pada Kehidupan Sosial di Thailand
Agama Buddha memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial masyarakat Thailand. Agama ini menjadi landasan moral dan etika yang baik bagi masyarakat Thailand. Mempraktikkan ajaran-ajaran agama Buddha dapat membantu masyarakat Thailand untuk mencapai kebahagiaan dan kedamaian hidup. Selain itu, prinsip menghormati orang yang lebih tua juga diterapkan dengan kuat di Thailand karena terkait dengan ajaran agama Buddha.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, globalisasi telah memengaruhi kehidupan sosial masyarakat Thailand. Kebiasaan hidup dengan cara modern dan gaya hidup barat telah memengaruhi pola pikir masyarakat Thailand, termasuk dalam merayakan festival Songkran, di mana saat ini banyak warga Thailand merayakannya dengan cara yang berbeda dari kebiasaan dahulu.
Meskipun demikian, agama Buddha masih menjadi agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat Thailand dan menjadi ciri khas dari kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakatnya.
Jadi dengan mengetahui fakta-fakta menarik mengenai persentase agama di Thailand, kamu bisa lebih menghargai dan memahami budaya serta kepercayaan masyarakat di sana. Sebagai wisatawan, penting untuk menghormati keberagaman agama dan budaya di negara yang akan dikunjungi. Selain itu, mengetahui persentase agama juga bisa membantu kamu dalam merencanakan perjalanan, seperti menentukan tempat wisata atau restoran yang cocok dengan kepercayaanmu. Jangan lupa untuk melakukan riset dan persiapan sebelum berkunjung ke Thailand, agar perjalananmu lebih lancar dan menyenangkan. Selamat berlibur!